04 Februari, 2009

Cara Sederhana Membuat Dapur Rekaman

Salam dari Pulau Kalimantan!
Saat ini saya sudah membuat sebuah dapur rekaman. Dapur rekaman itu memang sungguh-sungguh dapur juga, karena dapur saya dan dapur rekaman saya memang menyatu (maklum, rumah sempit sehingga tidak ada ruang lagi). Sejauh pengalaman saya, membuat dapur rekaman sepertinya tidak selalu mahal. Dugaan bahwa membuat dapur rekaman sederhana dengan kwalitas mewah itu bisa, ternyata benar. Akan tetapi, itu juga tidak semudah yang dikira banyak orang. Untuk membuat rekaman ala kadarnya, mudah. Namun untuk membuat rekaman masterpiece standar kita, ternyata perlu juga keseriusan.

Ada tip trik membuat dapur rekaman sederhana dengan kualitas rekaman tidak kalah dengan dapur rekaman berteknologi canggih. Pertama, saya menyiapkan alat-alat sebagai berikut:

1. Satu Unit Komputer dengan spec.:

· Prossesor AMD Athlon atau setara Pentium IV.

· Memory 1GB

· HDD 250 GB 7200 RPM

· DVDRW

· Software Digital Multitrack Cakewalk

Spesifikasi ini sudah lebih dari cukup. Namun, untuk proses sampai pada video clip, sebaiknya punya cukup ruang HDD dan Prossesor serta RAM yang tangguh. Apalagi, komputer ini adalah otak dari semua kegiatan mengganti barang-barang mahal di dapur rekaman canggih. Karena komputer saya hasil upgrade dan kanibal, jadi saya memperkirakan harganya Rp 6.000.000,-

2. Sound card

Selain computer, sound card memegang peranan penting. Tanpa sound card maka rekaman tidak akan dapat dilakukan. Sound card berfungsi sebagai pengganti converter yang harganya begitu mahal. Namun, tidak perlu bersusah payah jika computer menyediakan sound card on board. Motherboard dewasa ini sudah memasukkan sound card yang berkualitas cukup baik. Harganya sudah termasuk di dalam harga computer.

3. Mic
Untuk pengambilan suara vocal, saya menggunakan mic merk sederhana. Yang penting tidak menghasilkan desisan ketika proses pengambilan track. Saya membeli mic berharga Rp 90.000,-

4. Kabel dan jack

Kabel dan jack harus dipilih yang terbaik, karena juga turut menentukan hasil rekaman. Karena saya awam dalam hal ini, saya melihat kualitas keduanya dengan melihat kualitas plastic dan harga. Kisaran harga di tempat saya, 6 m kabel dan 4 jack (sebagai cadangan juga) Rp 30.000,-

5. Headphone
Sebenarnya ini tidak terlalu perlu karena dapur rekaman saya tidak memiliki ruang kedap suara. Tapi untuk proses mixing, agaknya diperlukan juga supaya kita tidak terganggu dengan suara-suara dari luar. Harga Rp 250.000,-

6. Speaker

Saya menggunakan speaker biasa untuk computer, merek sound blaster. Pilih yang baik, supaya suara yang dikeluarkan sungguh-sungguh suara yang direkam. Jika tidak baik, maka ada kemungkinan proses editing akan tidak sempurna. Harga Rp 800.000,-

7. Mixer, amplifier, dan perangkat lainnya telah digantikan software multitrack cakewalk.

8. Keyboard Yamaha PSR S700

Kebetulan saya telah membeli keyboard Yamaha di atas pada awalnya. Jadi tidak terlalu memberatkan. Harga keluaran pertama yang langsung diambil dari dealer resmi Yamaha di Pontianak Rp 7.750.000,-. Di daerah lain mungkin bisa lebih murah (atau bahkan mahal). Akan tetapi, keyboard ini dapat digantikan fungsinya dengan software seperti frooty loop.

9. Lain-lain
mengenai instalasi peralatan, tidak rumit. Saya cukup membaca tulisan line-in dan line-out di belakang keyboard dan sound card.

Setelah diuji coba, ternyata menurut teman-teman hasilnya lumayan bagus. Jika vocal saya dapat diandalkan, pasti sangat bagus kedengarannya. Sayang …vokalnya …

Akal-akalan yang menguntungkan:

1. Karena saya bukan orang kaya, biaya di atas cukup memusingkan. Awalnya saya takut membayangkan harga sebuah dapur rekaman. Tapi bila mendapatkannya dengan perencanaan, pasti tidak akan terasa. Saya mengumpulkannya selama 4 tahun!

Intinya, bertahan untuk hidup hemat demi sebuah tujuan: DAPUR REKAMAN.

2. Masih mengenai biaya: agar biaya terasa ringan, bayangkan hasil akhirnya. Saya membayangkan hasil dari dapur rekaman itu (bila dijadikan lahan bisnis), ternyata cukup menggiurkan. Di tempat kami, membuat 1 master lagu (10 lagu di dalamnya), saat ini berkisar Rp 8.000.000,- hingga Rp 12.000.000,-.

3. Menguasai software. Ini penting karena salah satu sarana keberhasilan dapur rekaman sederhana adalah penguasaan software music. Apapun software yang digunakan, maka harus dikuasai sebaik mungkin.

Pengalaman saya: saya dapat dikatakan memiliki kepandaian music ala kadarnya. Namun saya tidak ragu berkenaan dengan penguasaan peralatan software dan tekhnologi keyboard saya. Untuk keyboard, jari-jari saya tidak cepat. Oleh sebab itu, saya mencari akal supaya keyboard ini dapat diberdayakan sebaik-baiknya.

4. Perlu usaha untuk memasarkan keahlian. Pada akhirnya saya berpikir, “Ternyata orang bukan membayar saya untuk mengganti peralatan saya, melainkan membayar keahlian saya”.

5. Jangan banyak dipikirkan kata-kata ini: Hobby harus menghasilkan uang!

Kalau hobby anda sama seperti saya, maka seharusnya Anda juga bisa seperti saya, bahkan bisa lebih hebat dari saya …

Selamat Merencanakan … dan mencoba …!

Sukses untuk kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar