Salam dari Pulau Kalimantan!
Membaca judul di atas, sepertinya agak aneh. Maklumlah, untuk membuat album rekaman terdengar mahal. Akan tetapi bagi Anda hobby pada dunia music, asyik dan seru itu pasti.
Saya ingin sedikit berbagi tentang proses membuat album rekaman yang pernah saya buat, dari awal sampai jadinya sebuah album rekaman yang bisa dijual, dibeli, dan dinikmati.
1. Tahapan paling awal adalah menyiapkan materi
Pertama sekali, kita harus menyiapkan materi yang akan direkam. Itu berarti kita harus menyiapkan paling sedikitnya 10 lagu. Agar masuk dalam wilayah aman, maka makin banyak lagu akan semakin baik. Gunanya adalah untuk cadangan.
Kedua, proses pembuatan aransemen music. Saya tidak pernah menyerahkan sepenuhnya lagu saya diaransemen oleh musisi lain. Oleh sebab itu, sebelum melangkah ke dapur rekaman, bahan baku sudah ada sehingga kita tidak kehilangan konsep. Melakukan riset yang panjang dan rumit itu sudah pasti. Meskipun ada pepatah “music fnot for sale”, namun sebaiknya selalu meliriklah ke keinginan konsumen, bila kita tidak ingin gagal.
2. Bila materi telah siap
Materi baku itu dapat dibawa langsung ke dapur rekaman, entah itu ke studio rekaman yang canggih ataupun studio rekaman sederhana. Jangan pernah mencari support dari sebuah manajemen hebat, atau produser rekaman yang terkenal bila kita tidak pernah mencobanya secara indie. Jika kita mengharapkan produser atau manajemen yang demikian, bisa jadi stress yang kita peroleh. Bermimpi boleh-boleh saja, usaha silahkan saja. Namun, cara bila ada cara sederhana memangkas birokrasi menjadi artis, mengapa mencari jalan yang panjang dan sulit, bukan?
3. Proses rekaman
Bagi yang punya group band dan sudah sering berlatih, proses rekaman itu gampang saja. Namun bila ingin hasil yang terbilang sempurna maka perlu kesabaran. Di studio, proses rekaman dilakukan per instrument, dan biasanya vokal yang terakhir.
a. Proses dimulai dengan persiapan partitur dan menentukan tempo yang tepat.
b. Penyetingan suara untuk instrumen music
c. Mulai rekaman satu demi satu, yang dimasukkan ke perangkat rekam. Hasil rekam suara itu disebut track.
- Instrumen bas yang mulai lebih dulu.
- Drum
- Iringan lain
- Vokal
4. Mixing
Setelah proses rekaman selesai, maka hasil rekaman harus melewati proses mixing. Proses mixing menentukan enak tidaknya lagu ini terdengar di telinga kita atau bahkan di telinga konsumen terbatas. Misalnya, apakah suara gitarnya pas, tidak terlalu keras dibanding vokal. Atau apakan suara bas sudah hendak ditebalkan atau ditipiskan, dan masih banyak lagi pertimbangan yang rumit. Proses mixing bisa memakan waktu berminggu - minggu hingga berbulan-bulan karena setiap track harus diolah dengan hati-hati dengan mempertimbangkan aspek-aspek keindahan.
5. Mastering
Pada tahap ini, mixing master diperindah dan disesuaikan kualitas audionya untuk format kaset, CD, ataupun yang lainnya.
6. Sesi foto
Sesi ini dilakukan untuk keperluan sampul atau kemasan album. Desain untuk cover album mestinya sudah dirampungkan sambil proses mastering di lakukan. Bersamaan dengan selesainya mastering, siaplah master rekaman dibawa ke pabrik penggandaan.
7. Album rekaman pun akhirnya siap
Akan tetapi, proses ini belum selesai. Hasil usaha itu perlu didengar sebanyak mungkin konsumen:
8. Tim marketing bekerja
Strategi promosi berkaitan dengan Kegiatan menyiapkan materi promosi, mengirimkannya ke media massa, menjalin hubungan dengan jaringan distributor dan toko. Tanpa dukungan marketing dan jaringan distribusi, tentu produk kita tidak akan sampai ke penjual. Tanggung jawab tim marketing adalah memastikan agar semakin banyak orang yang membeli album kita. Jika tidak ada yang beli, tentunya pengorbanan waktu, pikiran, dan energi yang telah dicurahkan dalam menghasilkan album rekaman akan jadi tidak berarti.
Begitulah sekilah proses panjang serta perjuangan saya dalam menghasilkan sebuah karya rekam musik. Semoga membantu membuka wawasan kita dan apresiasi kita kepada para seniman, khususnya seniman musik.
Akhir kata, kita harus awas pada PEMBAJAKAN.
Selamat Mencoba!
Sukses untuk kita